Sabtu, 26 Oktober 2013

Mau Nyontek

         Pada hari senin semua murid SMA melaksanakan UAS . . .
Dan toni terbilang anak yang pemalas tiap kali dia selalu tidur dikelas dan tidak pernah belajar . . . .
Tes UAS dimulai . . .
Toni bermalas"an dan menunggu teman yang pintar yang bisa memberinya contekan. . . . . . .
Sahabatnya yang bernama Widi teman yang paling pintar tiap hari dia mendapat nilai terbaik . . .
          Dan pada saat tes UAS tempat duduk widi berada di depan Toni. . . .
TONI:Wid, kasih tau dong?(lembar jawab yang masih ksong).
Widi:lo bener mau minta jawban Ma gue?
Toni: ya iya lah lo kan murid paling pinter. . . .
Cepet sini jawbnya gue belom jadi blas. . . . . .
WIDI: Tapi ton?
Pengawas:waktu tinggal 10 menit LAGI. . . ,
toni: yah tuh tgal 10 menit lagi. . .gk usah tapi"an mana gue belom
Widi: yaudah nih jawaban gue(sambil menunjukan lembar jawabanya)
dan toni menulis jawabnya dari pertama sampai selasai . . .
Toni: yes punya gue dah jadi semua (sambil cengar cengir)
dan toni langsung mengumpulkan lembar jawabnya,
padahal semuanya belum pda mengumpul kan termasuk widi. . . .
TONI: NIh pak lembar jawab gue. .
Pengawas:wah pinter kamu ton . . . .
Toni:siapa dulu ,TONI HAHA.
toni pun mau mengambil polpen di tempat duduknya. . .
Dan meliat lembar soal punyanya widi . .
TONI: WId kok lembar soal lo diatasnya ada tulisan B besar . . ?
Wid: oh ini kode ton,
punyanya gue kodenya B, punya lu B juga si. . .
TONI:PUNYA gue kog A kodenya. . .
Widi: yah kalo kamu kodenya A mengapa nyontek gue. . Soalnya beda ton.
Toni:yah knapa gak ngasih tau gue lo,
widi:ngertiku kode lo B.
Toni: berarti lembar jawab gue salah semua dong?
Widi: I DO NO.
pengawas:waktu sudah habis cepat kumpulkan. . . .
Toni:pak gue mau ambil lembar jawab gue . . . .
Pengawas: tadi katanya dah jadi semua,
yang udah dikumpulkan tidak boleh diambil paham!
Toni: yah . . .
Nilai gue pasti jelek lagi . .
Sambil nangis...

 .Arigatou Gozaimasu.

Sahabat Sejati



Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu:      “Din, aku minta jawaban soal nomor  5 dan 6!”
Dini:         “A dan C”
Sita:         “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu:      “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi:          “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita:         “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu:      “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi:        “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:      “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi:        “Tidak Bisa Ban,”
Banu:      “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini:         “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi:          “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi:        “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita:         “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi:        “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita:         “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini:         “Iya Bud, bantu kami”
Budi:        “tetap tidak bisa”
Adi:          “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Banu:      “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita:         “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:      “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru:      “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu:      “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini:         “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita:         “Seharusnya kita belajar ya”
Adi:          “Iya, Budi benar”
Banu:      “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita:         “Aku menyesal!”
Adi,Dini&Banu:   “Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini:         “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi:        “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
                                Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita:         “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini:         “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:          “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan


 .Arigatou Gozaimasu.


Anak Rusa



            Pada suatu pagi yang tenang, Rusi bertemu dengan teman-temanya dan mengajaknya bermain jauh di dalam hutan, Rusi berkata, “Kata Mama di dalam hutan ada harimau. Aku sudah melihat gambarnya. Bulunya loreng-loreng kuning hitam dan giginya besar-besar dan tajam. Ia suka makan rusa!”
“Ah, kalau bertemu harimau kita lari saja!” kata Ruban, seekor anak rusa yang bandel.
“Harimau ‘kan bisa mengejar kita. Kata Mama bau badan kita khas, jadi kita mudah dicari, ” kata Rusi.
“Aaah, itu soal mudah. Kita cari saja sungai, lalu berendam di sana. Jadi bau badan kita tidak tercium lagi,” kata Ruban dengan enteng.
Namun Rusi tidak pernah mau ikut masuk jauh ke dalam hutan atau pun diajak ke kota. Kata Mama di kota banyak manusia, dan manusia suka menangkap rusa. Jadi rusa hanya berjalan di sekitar tempat tinggalnya saja.
           Suatu hari ketika ia berjalan-jalan ia sangat terkejut. Ada seekor hewan loreng-loreng hitam, tetapi kok tubuhnya  kecil. Rusi ingin lari, tetapi hewan itu berkata, “Jangan takut padaku. Tolonglah aku, aku tersesat.” Suara hewan itu tidak menakutkan, malah menimbulkan iba. Jadi, Rusi tidak jadi lari.
“Kamu siapa? Kamu harimau , ‘kan?” tanya Rusi sambil berjaga-jaga.
“Aku Rimo, anak harimau. Tapi aku tidak makan rusa. Kata mamaku, aku tidak boleh makan sembarangan. Aku minum susu dan daging cincang. Aku tinggal di kandang di tenda sirkus. Semalam penjaga lupa menutup pintu kandang. Karena udara panas, aku berjalan-jalan dan sampai ke sini. Tolonglah bawa aku kembali ke tempat mamaku,” anak harimau itu menjelaskan.
“Coba, lihat dulu gigimu!” kata Rusi.
“Aaa…,” Rimo membuka mulutnya. Tampak giginya yang kecil-kecil. Rasa takut Rusi berkurang. Ia bisa merasakan bahwa anak harimau itu rindu pada mamanya.
“Ayolah, kuantar kamu sampai ke tepi hutan dekat jalan besar. Dari sana kamu jalan sendiri, ya,” kata Rusi. Rimo dan Rusi jalan berdampingan. Setiba di jalan besar Rusi berhenti. Ada jalan besar memanjang.
“Mamaku bilang aku tidak boleh pergi jauh-jauh. Kamu cari saja tenda sirkus dan mamamu,” kata Rusi. “Aku harus pulang.”
“Antarlah aku sampai ujung jalan sebelah kanan. Aku takut  jalan sendiri,” pinta Rimo.
“Aduh, bagaimana, ya? Aku juga tidak berani melanggar pesan mamaku,” kata Rusi. “Jalan saja, nanti juga ketemu.”
          Tiba-tiba dari kanan jalan sebuah mobil meluncur dan berhenti, dan tiga orang pria melompat turun. Rusi lari ketakutan masuk ke hutan, tetapi Rimo malah senang. Ia mnegenali ketiga orang itu. Mereka adalah karyawan-karyawan sirkus. Salah seorang pria itu menggendong Rimo.
“Ahuuuh, untung ketemu kamu di sini. Kalau tidak ketemu, aku bisa dipecat,” kata pria itu.
“Sayang anak rusa itu keburu lari. Kalau tidak, kita bisa membuat atraksi baru menggendong anak harimau dan anak rusa. Si Rimo ini ternyata jinak sekali. Ia bisa berteman dengan anak rusa,” kata pria yang seorang lagi.
“Tidak masalah, aku sudah buat fotonya. Nanti kita bisa mencari anak rusa yang lain,” kata pria yang satu lagi.
Rusi berlari dengan cepat. Di dekat tempat tinggalnya baru ia merasa aman. Ia mengatur napasnya yang ngos-ngosan.
“Rusi, ada apa? Kamu dikejar harimau?” tanya mamanya.
“Tidak, aku malah mengantarkan anak harimau yang tersesat,” kata Rusi, lalu menceritakan pengalamannya pada mamanya.
Mamanya menggeleng-gelengkan kepala. Ini sulit dipercaya. Jangan-jangan Rusi hanya berkhayal.
Ketika teman-temannya datang, Rusi juga menceritakan pengalamannya kepada mereka.


 .Arigatou Gozaimasu.


Kelinci dan Kura-Kura


     


       Zaman dahulu,hiduplah seekor kura-kura dan seekor kelinci,prilaku mereka berdua sangatlah berbeda.Suatu hari di hutan terlihat seekor kura-kura yang sedang berlari,saat di tengah perjalanan kura-kura bertemu dengan seekor kelinci,kelinci itu bertanya: “Sedang apa kamu?”
Kura-kura pun menjawab:
“Saya sedang berlari!”
Kelinci pun menjawab kembali dengan sombong:
“Ini yang kau sebut lari?lari itu seperti ini”
Dengan cepat ia menunjukan caranya berlari.
Karena dirinya kesal kura-kura mengajak kelinci lomba lari.Kelinci pun menjawab:
“Hah,aku lomba lari dengan kau?sangat tidak mungkin”
Di tengah perbincangan mereka berdua,datanglah seekor rusa.Rusa pun berkata:
“Ohhhh,kau takut ya?”
Kelinci menjawab dengan angkuh:
“Ihhhhh,siapa yang takut?lihat dulu kakiku!”
Rusa:
“Biasa saja?”
Kelinci:
“Baiklah jika kalian memaksa kita akan bertanding disini besok.Dan kau rusa kau yang jadi wasitnya!”
       Pada keesokan harinya semua hewan berkumpul untuk melihat pertandingan tersebut,lalu tidak lama kemudian datanglah kura-kura dan kelinci itu,mereka berdua bersiap di posisi masing-masing.Rusa pun berkata:
“Semua siap?,satu,dua,tiga mulai!”
       Kelinci pun berlari dengan cepat meninggalkan kura-kura di garis awal.Namun meskipun kura-kura sudah tertingal jauh, ia tetap berlari dan berjuang meski sudah tertingal jauh.Teman-temannya pun mendukung kura-kura,agar tidak kalah pertandingan.Tidak lama kemudian kelinci berhenti sejenak dan berkata:
“Lambat sekali kura-kura.Lebih baik aku beristirahat dulu.”
Kelinci pun beristirahat sambil memakan wortel,akibat kekenyangan ia pun tertidur.Tidak lama kemudian kura-kura pun menyusul kelinci dan berkata:
“Huh,rupanya dia sedang tidur,lebih aku lanjutkan lariku sebelum ia bagun.”
       Tidak lama kemudian kura-kura melihat garis finish dengan semangat dia berlari hampir sedikit lagi dia menang,semua hewan berteriak:”Ayo kura-kura semangat!”.Mendegar suara-suara hewan-hewan itu kelinci terbagun dari tidurnya dengan tergesa-gesa dia berlari,saat itu juga kura-kura sudah melewati garis akhir,kura-kura pun sangat senang.Berbeda dengan kelinci dia merasa sedih karena kalah dan semua hewan di hutan itu pun mentertawainya,akhirnya ia pun mengaku kalah dan bersalah karena sudah sombong kepada kura-kura,dia pun meminta maaf kepada kura-kura,dan kura-kura pun menerima permintaan maaf itu.
“Akhirnya selesai sudah cerita tersebut”


Ditulis ulang oleh:Rakean Falih Shidqi
Sumber cerita:cerpen upin dan ipin





 .Arigatou Gozaimasu.